Di dalam akuntansi dasar Anda dapat mempelajari tentang pengukuran serta pemberian kepastian terkait informasi keuangan yang akan diberikan kepada pihak lain. Beberapa pihak yang dapat memperoleh informasi ini bisa berasal dari individu, pemilik usaha, maupun investor tertentu.
Pada dasarnya, setiap pelaku usaha wajib mengetahui tentang dunia akuntansi secara jelas. Maka dari itu, mereka disarankan untuk belajar akuntansi dasar yang baik dan benar. Dengan memahami akuntansi secara jelas, mereka dapat lebih cermat dalam menjalankan usahanya tersebut.
Kendati demikian, hal ini tidak membuat ilmu akuntansi hanya perlu dipelajari oleh para pelaku usaha saja, tapi setiap individu pun juga dianjurkan untuk mempelajari hal ini secara baik. Dengan begitu, Anda bisa mencegah terjadinya pemborosan di masa depan dengan mengaturnya secara lebih baik.
Apa Itu Akuntansi Dasar?
Segala jenis transaksi keuangan yang telah dilakukan oleh sebuah perusahaan akan tercatat dalam akuntansi ini. Dalam hal ini, akan ada banyak aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang akurat, yaitu menganalisis, meringkas, dan melaporkan ke regulator maupun badan pengawas.
Nantinya, ringkasan singkat dari transaksi keuangan yang terjadi dalam periode akuntansi tersebut akan menjadi isi dari laporan keuangan akuntansi dasar. Selain itu, di dalam laporan ini juga akan tersedia informasi terkait arus kas perusahaan, operasi, serta posisi keuangan perusahaan.
Dengan adanya laporan keuangan seperti ini, perusahaan bisa lebih mudah dalam memutuskan segala jenis kebijakan yang baik untuk bisnisnya. Dengan begitu, perusahaan juga dapat menentukan manakah produk maupun jasa yang berhasil dijual dan dapat menghasilkan keuntungan yang banyak.
Jadi, mereka dapat mengevaluasi strategi bisnisnya jika ada beberapa produk maupun jasa yang sulit terjual. Maka dari itu, ilmu akuntansi harus diketahui oleh setiap pelaku usaha yang ingin mendapatkan untung besar dalam jangka waktu yang singkat.
Konsep Akuntansi Dasar
Poin-poin penting yang ada dalam persamaan akuntansi dasar memang harus dipahami oleh setiap pelaku usaha dengan baik. Pada dasarnya, istilah ini merujuk pada hubungan antara harta, utang, dan modal yang dimiliki suatu perusahaan, sehingga data-data yang digunakan harus akurat.
Ada beberapa jenis konsep yang tersedia di dalam akuntansi ini dan di sini kami akan menjelaskannya secara satu per satu, yaitu:
1. Konsep ALOE I – Aset
Aset dapat diartikan sebagai aktiva dalam perusahaan. Nantinya, harta yang dimiliki perusahaan ini dapat berwujud seperti uang maupun barang-barang berharga jenis lainnya. Sebab, aset ini akan merujuk pada segala jenis kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan tertentu.
Dalam hal ini, ada 2 jenis aset yang dibedakan menurut likuiditas yang dimilikinya, yaitu:
a) Aktiva Lancar
Segala jenis kekayaan yang memiliki likuiditas tinggi adalah yang tergolong dalam aset ini. Dalam arti lainnya adalah jenis kekayaan ini dapat dikonversikan maupun dicairkan secara mudah, sehingga aset tersebut dapat dijadikan uang dalam waktu yang kurang dari satu tahun.
b) Aktiva Tetap
Berbeda dengan beberapa aset yang tergolong dalam aktiva lancar, untuk aktiva tetap akan merujuk pada segala jenis kekayaan yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Sebagai contoh, kami akan menyebutkan aset seperti kendaraan operasional, mesin produksi, dan lain sebagainya.
2. Konsep ALOE II – Kewajiban
Kewajiban di sini juga dapat diartikan sebagai utang yang dimiliki perusahaan. Ada 2 jenis utang yang dapat dimiliki oleh suatu perusahaan, yaitu:
a) Utang Jangka Panjang
Ada beberapa jenis utang yang dapat dikategorikan sebagai utang jangka panjang. Mulai dari utang obligasi, utang yang disyaratkan dengan jaminan, serta beberapa jenis utang seperti ini lainnya akan dikategorikan sebagai utang jangka panjang yang akan dimiliki oleh sejumlah perusahaan tertentu.
b) Utang Lancar
Jika jenis utang yang sebelumnya bersifat jangka panjang, untuk jenis utang yang satu ini hanya berlaku dalam batas waktu kurang dari satu tahun saja. Beberapa contohnya adalah utang usaha, pendapatan yang diterima di muka, dan beban yang harus segera dibayar oleh perusahaan.
Biasanya, utang usaha akan muncul ketika perusahaan harus membeli persediaan barang yang sesuai kebutuhannya. Sementara yang dimaksud dengan pendapatan yang diterima di muka adalah pembayaran gaji karyawan yang harus diberikan oleh perusahaan.
3. Konsep ALOE III – Ekuitas
Konsep akuntansi dasar yang ketiga adalah ekuitas. Ekuitas merupakan segala jenis kekayaan dalam perusahaan yang diinvestasikan untuk kepentingan jalannya bisnis tersebut. Nantinya, ekuitas akan dibagi menjadi 2 jenis yang berbeda yakni ekuitas eksternal dan ekuitas internal.
Jika ekuitas eksternal merupakan modal yang dihasilkan dari sumber luar seperti investor ataupun pemegang saham, untuk ekuitas internal sendiri merupakan modal yang diperoleh dari hasil usaha tersebut.
Proses dalam Akuntansi Dasar
Setelah memahami tentang semua penjelasan yang ada di atas, sekarang sudah waktunya untuk Anda mengetahui tentang bagaimana proses yang terjadi dalam dunia akuntansi. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai proses dalam dunia akuntansi:
1. Proses Pencatatan
Jika dibandingkan dengan proses yang lainnya, pencatatan dikatakan memiliki fungsi yang lebih penting. Sebab, proses ini akan meliputi kegiatan mencatat transaksi yang berlaku dalam beberapa periode tertentu.
Selain sering disebut dengan nama proses pencatatan, ada beberapa pelaku usaha juga yang sering menyebut kegiatan ini sebagai proses pembukuan. Di dalam proses pembukuan ini akan ada banyak hal yang harus diperhatikan. Tentunya hal-hal tersebut akan sesuai dengan kebutuhan pencatatan.
2. Proses Klasifikasi
Karena data yang dimasukkan ke dalam catatan tersebut masih berupa data mentah, tentu pihak manajemen harus meringkas dan mengklasifikasinya terlebih dahulu. Dengan begitu, laporan tersebut dapat lebih mudah dipahami dan bisa menjadi bahan pertimbangan yang berisi data-data penting.
3. Proses Pelaporan
Setelah data-data mentah tersebut dikategorikan secara lebih rapi dan berubah menjadi data penting yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, sekarang seorang akuntan harus menyajikan data ke dalam laporan keuangan secara akurat.
Segala jenis transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan harus dimasukkan ke dalam laporan keuangan, sehingga laporan tersebut dapat segera diberikan ke pihak manajemen untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut.
Biasanya, perusahaan diwajibkan untuk menyerahkan laporan ini setiap bulan maupun tahun. Dengan begitu, pihak manajemen bisa lebih mudah dalam mengambil kebijakan dan keputusan yang baik untuk masa depan perusahaan.
4. Proses Analisis
Proses akuntansi dasar ini akan diakhiri dengan proses analisis data. Dalam hal ini, akuntan profesional harus melakukan analisis secara tepat dengan menyesuaikannya terhadap penjualan, perbandingan laba, ekuitas, serta beberapa hal penting seperti ini lainnya.
Aktivitas ini harus dilakukan untuk menentukan serta menilai kinerja dari sebuah perusahaan yang bersangkutan. Jadi, dapat dipastikan bahwa laporan keuangan bisa menjadi bahan pertimbangan yang paling tepat dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Akuntansi dasar adalah salah satu jenis ilmu yang harus diketahui oleh setiap pelaku usaha dalam bidang apa pun. Ada banyak hal yang harus diketahui dalam hal ini, sehingga Anda harus memahami satu per satu penjelasan yang ada di atas.
