Gaji UMK Kabupaten Kutai Barat

Ambo Upek selaku Plt Kepala Dinas Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kutai Barat mengungkapkan bahwa tahun 2023 ini gaji UMK Kabupaten Kutai Barat mengalami kenaikan sebesar 6,94% atau sekitar Rp 232.441.

Penyesuaian nominal UMR Kutai Barat tersebut didasarkan pada UU No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, PP No 36 tahun 2021, serta Permenaker No 18 tahun 2022. Dari semua hal tersebut, tidak lupa juga mengacu pada kesepakatan antara pihak serikat pekerja dan pihak asosiasi pengusaha.

Sekilas Tentang Kutai Barat

Kutai Barat adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kutai sesuai dengan UU No 47 tahun 1999. Ibu kota sekaligus pusat pemerintahannya berlokasi di Kota Sendawar.

Kabupaten yang mendapatkan julukan berupa “Kota Beradat” ini memiliki luas wilayah 20.384,60 km². Lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Paser, Kabupaten Barito Utara, dan Kabupaten Penajem Paser Utara.

Sama seperti Kabupaten Berau, Kutai Barat juga memiliki jumlah kepadatan populasi yang sangat rendah yakni hanya 8 jiwa/km². Total populasinya sendiri mencapai angka 165.938 jiwa sesuai data BPS tahun 2021.

Sebagian masyarakatnya tinggal di daerah tepi sungai. Suku asli daerah ini yakni Suku Dayak yang memiliki konsepsi kepemilikan wilayah adat. Untuk penyebutan desa sendiri menggunakan sebutan “kampung”. Jadi, Kutai Barat memiliki 16 kecamatan, 190 kampung, dan 4 kelurahan.

Persentase Suku Dayaknya sendiri mencapai 63,90% dengan terbagi atas Dayak Tunjung sebanyak 24,2%, Dayak Benuaq 19,9%, Dayak Bahau 9,3%, dan Dayak lainnya. Diantaranya yaitu Dayak Kenyah, Dayak Bentian, Dayak Kayan, Dayak Bakumpai, Dayak Penhing, Dayak Seputan, Dayak Bukat, dan Dayak Luangan.

Selain Suku Dayak, juga terdapat beberapa suku lainnya seperti Suku Kutai sebanyak 15,5%, Suku Jawa 10,7%, Suku Banjar 4,5%, dan Suku Bugis 3,2%. Dengan banyaknya suku yang ada di dalamnya, tentunya tradisi, adat, maupun budaya yang dimiliki suku ini sangatlah beragam.

Ada banyak objek wisata menarik yang bisa ditemui di kabupaten ini. Diantaranya ada Kampung Adat Dayak, Kersik Luway, Desa Tering, Danau Jempang, Danau Kojo, Danau Berambai, dan Danau Loa Maong.

Potensi utama perekonomian kabupaten ini didominasi oleh sektor pertanian dan perkebunan. Lalu ada pula sektor lainnya seperti penambangan dan penggalian, perikanan, dan perdagangan. Sektor pariwisata pun terus dikembangkan oleh pemerintah selama beberapa waktu belakangan ini.

Jenis	Keterangan
Nama Daerah	Kabupaten Kutai Barat
Provinsi	Kalimantan Timur
Luas Wilayah	36.962,37 km²
Jumlah Penduduk	238.214 jiwa
Kepadatan Populasi	7 jiwa/km²
Kecamatan	13 kecamatan

Berapa Gaji UMK Kabupaten Kutai Barat 2023?

Gaji UMK Kabupaten Kutai Barat naik berapa persen? Nah, mengacu pada berita acara Disnakertrans Kutai Barat dengan No. 561/3825/ADM-DTKT/XI/2022 yang terbit pada 29 November 2022 lalu, diketahui bahwa UMK Kutai Barat 2023 naik sebesar 6,94%.

Dengan begitu, terjadi kenaikan dari angka Rp 3.320.596,99 menjadi Rp 3.551.179,24. Bisa dibilang, kenaikan tersebut merupakan kenaikan terbesar yang terjadi selama 3 tahun terakhir ini.

Sesuai informasi dari Ambo Upek, PLT Kadisnakertrans Kabupaten Kutai Barat mengungkapkan bahwa kenaikan ini didasarkan pada rapat dewan pengupahan. Rapat tersebut merupakan sarana untuk menyatukan pendapat dan persepsi masing-masing pihak sehingga terjadi harmonisasi antara pihak pekerja dan pengusaha.

Ia juga mengungkapkan, bahwa kenaikan tahun ini telah disetujui oleh pihak Apindo maupun oleh Serikat Pekerja. Kenaikan ini juga telah mempertimbangkan kondisi perekonomian masyarakat sehingga sudah sesuai dari segala aspek.

Pemerintah berharap bahwa dengan menaikan nilai UMK ini dapat menjadi langkah awal atas terjadinya keseimbangan perekonomian pasca pandemi. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi kabupaten ini dapat meningkat seiring berjalannya waktu.

Dibandingkan Kutai Kartanegara maupun Kutai Timur, bisa dikatakan bahwa UMR Kutai Barat merupakan yang tertinggi. Hal ini tentunya tidak lepas dari kondisi perekonomian kabupaten ini yang terus mengalami peningkatan.