GuruAkuntansi.co.id Pada kali ini akan membahas tentang Akuntansi Biaya mulai dari pengertian, tujuan, fungsi ataupun manfaat serta contoh dari akuntansi biaya itu sendiri,
selain itu kita juga akan membahas tahapan siklus akuntansi dan istilah – istilah yang terdapat di dalam siklus akuntansi.
Untuk memahami akuntansi biaya dengan baik maka terlebih dahulu kita harus mengerti objek utama dari akuntansi biaya itu sendiri yaitu Biaya, Pengertian dari biaya itu sendiri adalah:
Biaya adalah pengorbanan atau pengeluaran sumber daya ekonomi yang dapat diukur dengan satuan uang baik yang telah terjadi maupun yang belum terjadi yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian Akutansi Biaya
Pengertian akuntansi biaya ini tidak dapat dipisahkan dari pengertian biaya. Biaya dalam hal ini bermakna segala pengeluaran yang terjadi untuk mencapai suatu tujuan atau target.
Secara spesifik, biaya juga berarti bagian dari penetapan harga pokok dari produksi, baik berupa produk atau jasa, yang dikeluarkan supaya menghasilkan pendapatan. Secara definisi
Akuntansi Biaya adalah suatu aktivitas pencatatan, pengklasifikasian, pembuatan ikhtisar, hingga penyajian seluruh transaksi atau biaya yang terjadi dari proses produksi dan distribusi (penjualan) produk maupun jasa. Metode pembukuan yang dilakukan pada akuntansi ini dikenal memiliki cara tertentu.
Peranan Akuntansi Biaya
Merupakan perangkat yang dibutuhkan manajemen untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas, meningkatkan efisiensi serta membuat keputusan dan pengendalian,
memperbaiki kualitas, meningkatkan efisiensi serta membuat keputusan – keputusan yang bersifat rutin maupun yang bersifat strategis.
- Penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran operasi perusahaan;
- Penetapan metode dan prosedur perhitungan baya, pengendalian biaya, pembebanan biaya yang akurat, serta perbaikan mutu yang berkesinambungan;
- Penentuan nilai persediaan yang digunakan untuk kalkulasi biaya dan penetapan harga, evaluasi terhadap produk, evaluasi kinerja departemen atau divisi, pemeriksanaan persediaan secara fisik;
- Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk satu periode akuntansi, tahunan atau periode yang lebih singkat;
- Memilih system dan prosedur dan alternative yang terbaik, guna dapat menaikkan pendapatan maupun menurunkan biaya.
Fungsi Akuntansi Biaya
Akutansi biaya ditetapkan dengan fungsi yang spesifik untuk mendukung dalam kegiatan pengelolaan perusahaan. Berikut ini adalah fungsi dari akuntansi biaya:
- Untuk menjadi dasar perhitungan dan pelaporan harga pokok produksi dari barang ataupun jasa.
- Untuk membuat rincian harga pokok produksi secara mendetail.
- Untuk menjadi dasar informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan rencana pembiayaan dan beban yang dikeluarkan oleh perusahaan.
- Untuk menyajikan data dan informasi yang akan mendasari kegiatan penyusunan anggaran perusahaan.
- Untuk menyajikan informasi atas segala pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan yang akan digunakan oleh manajemen atau para pemangku kebijakan dalam mengendalikan pengelolaan perusahaan.
Tujuan Akutansi Biaya
Tujuan akuntansi biaya adalah sebagai sumber data atau informasi seputar pengeluaran dalam perusahaan. Informasi transaksi ini akan dimanfaatkan oleh pihak manajemen untuk kegiatan pengambilan keputusan maupuan seluruh aktivitas yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan.
Bukan cuma itu, akuntansi biaya juga Anda butuhkan untuk menjadi dasar pertanggungjawaban kepada jajaran investor, kreditur, hingga para pemangku kebijakan dan pemegang saham dari perusahaan.
Dengan kata lain, laporan dari akuntansi biaya ini akan digunakan dalam pelaporan terhadap pihak eksternal maupun internal dari perusahaan.
Usai memahami pengertian, fungsi, hingga tujuan dari diadakannya akuntansi biaya, selanjutnya Anda juga perlu mengetahui siklus dari akuntansi biaya ini.
Siklus akuntansi biaya merupakan alur proses pencatatan hingga akhirnya dihasilkan laporan keuangan yang mudah dipahami oleh jajaran manajerial perusahaan.
Siklus akuntansi ini diketahui mempunyai beberapa tahapan, yakni:
- Penentuan harga bahan pokok produksi. Harga ini mencakup nominal dari bahan baku utama yang akan dibeli serta biaya pembelian bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi.
- Perhitungan biaya yang dikeluarkan untuk membayar sumber daya manusia yang diperkerjakan.
- Perhitungan biaya overhead pabrik selama produksi berlangsung.
Ketiga tahapan tadi akan berlanjut ke langkah selanjutnya yaitu penentuan harga jual.
Adapun istilah – istilah yang terdapat di dalam siklus akuntansi biaya adalah:
Bahan Baku
Inilah bahan mentah yang dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang siap untuk didistribusikan atau dijual ke konsumen. Produk ini pun harus sudah dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya.
Biaya dari Bahan Baku
Seluruh pembiayaan yang dikeluarkan dari pembelian bahan baku atau bahan-bahan mentah yang digunakan untuk proses produksi.
Bahan-Bahan yang Ditambahkan
Biaya yang dikeluarkan untuk seluruh bahan tambahan yang juga dipakai dalam proses produksi.
Biaya Sumber Daya Manusia
Biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan pembayaran tenaga kerja atau sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan.
Biaya Overhead Pabrik
Jenis biaya ini masih mencakup seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam proses produksi. Namun, biaya yang dimaksud di sini bukanlah meliputi bahan baku melainkan biaya pendukung proses produksi.
Sebagai contoh, biaya overhead pabrik bisa berupa biaya asuransi tenaga kerja, biaya penggunaan listrik, biaya air, serta berbagai biaya tidak langsung lain.
Seluruh komponen di atas harus dicatat secara lengkap dan detail. Tidak hanya meliputi jumlah transaksi dan penulisan tanggal, tapi juga termasuk pengumpulan bukti-bukti dari setiap transaksi yang telah terjadi.
Dengan demikian, laporan keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan, khususnya jajaran pemegang kebijakan bisa dihasilkan. dan Perlu Anda ketahui bahwa ada beberapa spesifikasi yang berbeda dalam penerapan akuntansi di ranah bisnis yang berbeda.
Berikut ini kami memberikan ulasan mengenai implementasi akuntansi di beberapa jenis bidang perusahaan.
Akuntansi Biaya Pada Perusahaan Jasa
Lain halnya dengan akuntansi biaya pada perusahaan jasa. Tidak seperti yang dilakukan pada perusahaan dagang, akuntansi biaya pada jenis perusahaan ini memiliki alur proses yang berbeda.
Hal ini disebabkan karena perusahaan jasa tidak membuat produk berupa barang ataupun membeli barang untuk dijual kembali kepada konsumen.
Sebagaimana namanya, perusahaan jasa hanyalah mempunyai produk berupa pelayanan atau pemenuhan jasa yang dibutuhkan oleh klien. Dalam hal ini, bentuk jasa yang diberikan dapat beragam.
Jika dirangkumkan, maka bisa dikatakan bahwa aktivitas perusahaan ini berputar antara proses persiapan penyediaan jasa dan diakhiri dengan penggunaan jasa dan pembayaran oleh klien.
Itulah mengapa siklus akuntansi biaya pada perusahaan jasa dimulai ketika dilakukan persiapan pemberian jasa. Siklus ini ditutup dengan tahap pemberian harga pokok jasa yang akan dibayarkan oleh klien atau konsumen.
Dengan demikian, laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan jasa akan menampilkan data harga pokok jasa yang digunakan oleh klien. Data ini akan menjadi informasi yang bermanfaat dalam penentuan langkah yang akan diambil oleh perusahaan.
Akuntansi Biaya Pada Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur mempunyai siklus kegiatan yang diawali dengan proses pembuatan produk dengan mengolah bahan mentah atau bahan baku.
Tahap akhir dari siklus ini akan ditandai dengan pengiriman produk yang telah siap jual ke divisi penyimpanan atau gudang barang. Selain siklus produksi, perusahaan manufaktur juga mempunyai tujuan akuntansi biaya yang berbeda dari perusahaan lainnya.
Pada perusahaan manufaktur, akuntansi biaya mempunyai tujuan untuk mendasari penentuan harga pokok produksi dari setiap barang yang dihasilkan.
Bukan cuma itu, akuntansi biaya di ranah ini juga bertujuan untuk menyampaikan informasi berupa harga-harga pokok produksi dari setiap unit produk yang akan disimpan oleh bagian gudang.
Siklus akuntansi biaya akan mencatat perputaran aktivitas perusahaan mulai dari proses pembuatan produk, persiapan bahan baku, hingga akhirnya menghasilkan produk jadi yang siap jual.
Beberapa pos akun yang harus dimasukkan dalam pencatatan akuntansi biaya untuk perusahaan manufaktur adalah nominal harga pokok dari bahan mentah atau bahan baku produk,
Biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik pada proses produksi, hingga harga pokok produk yang telah siap jual. Produk jadi inilah yang kemudian diserahkan ke divisi gudang dari divisi produksi.
Akuntansi Biaya Pada Perusahaan Dagang
Terdapat fungsi khusus dari akuntansi yang diterapkan pada perusahaan dagang, yang membedakannya dari akuntansi pada bidang perusahaan lain. Hal ini berkaitan erat dengan fungsi perusahaan dagang.
Perusahaan dagang mempunyai fungsi untuk menyalurkan produk berupa barang-barang yang dibeli oleh perusahaan, kepada masyarakat. Dalam hal ini, tidak terdapat pengolahan dari perusahaan, melainkan hanya mendistribusikan barang kepada konsumen.
Proses distribusi bisa dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Bila secara langsung, maka distribusi dilakukan oleh perusahaan tanpa perantara kepada konsumen.
Namun jika melakukan cara tidak langsung, maka perusahaan akan menggunakan distributor untuk proses penjualan barang, hingga tiba ke tangan konsumen.
Jika dirangkum, maka ada 4 unsur penting yang menjadi dasar dari perhitungan akuntansi biaya, antara lain:
- Kas keluar (biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan)
- Barang masuk (barang yang dibeli oleh perusahaan untuk diperdagangkan)
- Kas masuk (uang yang diperoleh dari penjualan barang oleh perusahaan)
- Barang keluar (barang yang dijual oleh perusahaan)
Selain keempat unsur penting dari perusahaan dagang tersebut, ada juga akun-akun yang tidak akan ditemukan pada akuntansi biaya dari perusahaan lain. Berikut adalah ulasannya.
Akun Harga Pokok Penjualan (HPP)
HPP merupakan harga pokok yang akan menjadi dasar dalam penentuan harga pembelian barang yang akan dipasarkan oleh perusahaan. Harga ini hanya berlaku dalam kurun waktu tertentu dan sangat dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan dan harga di pasaran.
Akun Pembelian
Akun ini digunakan untuk pencatatan seluruh barang yang dibeli perusahaan. Barang yang dimaksud di sini adalah barang-barang yang akan dipasarkan kepada konsumen. Ingat, selain barang pokok yang akan dijual, maka pencatatannya tidak menggunakan akun pembelian ini.
Akun Persediaan
Akun ini digunakan untuk jumlah persediaan produk atau barang yang akan dijual dalam kurun waktu tertentu.
Akun Penjualan
Akun ini merangkumkan seluruh data aktivitas penjualan barang. Pencatatan mencakup barang yang dijual melalui distributor ataupun secara langsung. Dengan demikian, data penjualan yang bukan merupakan produk dagangan perusahaan, tidak akan dicantumkan pada akun ini.
Akun Beban Pemasaran
Akun ini dipakai untuk pencatatan seluruh beban yang dikeluarkan oleh perusahaan selama proses penjualan barang-barang kepada konsumen.
Akun Potongan Pembelian
Akun ini digunakan untuk mencatat bila terdapat potongan harga yang diberikan oleh pihak perusahaan yang berperan sebagai produsen kepada perusahaan dagang Anda.
Potongan ini biasanya diberikan ketika perusahaan dagang Anda membayar barang secara tunai atau lunas sesuai dengan kesepakatan waktu antara kedua belah pihak perusahaan.
Akun Potongan Tunai
Akun ini digunakan jika terdapat potongan harga atas pembelian secara tunai. Potongan harga ini diberikan secara langsung, tatkala konsumen melakukan pembayaran atas barang yang dibeli.
Berdasarkan unsur hingga akun-akun pada perusahaan dagang, Anda tentu bisa melihat bahwa, akuntansi biaya pada jenis perusahaan ini menitikberatkan pada pendataan barang yang masuk dan keluar.
Khususnya untuk barang-barang yang menjadi komoditi produk yang diperdagangkan oleh perusahaan, termasuk barang yang dijual kepada konsumen.
Akuntansi Biaya Pada Perusahaan Tambang
Perusahaan pertambangan mempunyai jenis bisnis yang berbeda dengan bentuk usaha lainnya. Perusahaan pertambangan mempunyai empat aktivitas utama, yakni:
- Eksplorasi (exploration)
Aktivitas ini berkaitan dengan langkah pencarian, penemuan, dan evaluasi “cadangan terbukti” yang terletak di suatu area pertambangan. Cadangan terbukti merupakan penaksiran adanya cadangan bahan tambang di dalam suatu wilayah. - Kegiatan pengembangan dan pembangunan (development and construction)
Kegiatan pengembangan berkaitan dengan segala aktivitas yang diperbuat untuk menyiapkan cadangan terbukti hingga bisa diproduksi untuk menghasilkan keuntungan ekonomis. Sedangkan pembangunan atau konstruksi merupakan kegiatan membangun fasilitas dan beragam prasarana untuk mendukung proses peoduksi. - Produksi (production)
Tahap ini berkaitan dengan aktivitas pengangkatan bahan galian hingga menjadi produk yang bisa dipasarkan maupun digunakan untuk pengolahan selanjutnya. - Pengolahan (refinery)
Ini merupakan tahap di mana bahan tambang diolah untuk bisa menjadi produk yang siap dipasarkan oleh perusahaan.
Selain keempat aktivitas tersebut, perusahan tambang juga memiliki empat fase operasional, yaitu:
- Tahap eksplorasi dan evaluasi
- Tahap pengembangan dan konstruksi
- Tahap produksi
- Tahap pengelolaan lingkungan hidup di mana lokasi pertambangan berada
Berdasarkan runutan penjelasan di atas, maka siklus akuntansi biaya dalam tipe usaha ini diatur secara khusus dengan PSAK. Ada lebih dari satu PSAK yang diterapkan dalam kegiatan akuntansi perusahaan ini, yakni:
- PSAK 33 Revisi 2011 yang meliput kegiatan produksi yang melibatkan pengelupasan lapisan tanah juga pengelolaan lingkungan hidup.
- PSAK 64 yang mengatur akuntansi pada tahap eksplorasi dan evaluasi pertambangan.
- PSAK 19 yang mengatur kegiatan pengembangan.
- PSAK 16 yang mengatur tahap kegiatan konstruksi.
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa akuntansi biaya di dalam perusahaan pertambangan menekankan pada pencatatan keuangan pada setiap tahap dari komponen utama aktivitasnya.
Akuntansi Biaya Pada Perusahaan Properti
Perusahaan properti sejatinya merupakan bentuk bisnis yang mencakup pembelian tanah untuk dikembangan menjadi komplek perumahan. Namun, tak hanya terbatas pada perumahan saja.
Bisnis properti pun bisa membangun bangunan industrial hingga bangunan-bangunan yang akan dimanfaatkan untuk keperluan komersial. Tak seperti akuntansi pada ranah bisnis lain, penerapan sistem pembukuan pada perusahaan properti menekankan pada dua aktivitas.
Kedua aktivitas tersebut adalah mencatat penjualan yang dilakukan dan pengakuan profit (laba).
Dalam pelaksanaannya, akuntansi pada perusahaan properti dibuat berdasarkan PSAK 44. Hal yang diatur utamanya menitikberatkan pada pengakuan pendapatan perusahaan,
pencatatan komponen biaya yang dipergunakan untuk pengembangan proyek properti, penyajian, hingga pengungkapan informasi terkait transaksi yang terjadi di dalam perusahaan.
Ada tiga metode yang tercatat di dalam PSAK 44 ini, yakni: lease method, full actual method, dan deposit method. Ketiga pengakuan atas pendapatan tersebut memiliki kriterianya masing-masing.
Namun dalam perkembangannya, kini acuan akuntansi yang digunakan untuk industri properti adalah ISAK 21. ISAK 21 membahas dua poin penting yang berkaitan dengan kegiatan konstruksi pada perusahaan properti, yakni:
- Masalah yang berkaitan dengan pengakuan atas pendapatan
Terdapat pertanyaan apakah pengakuan atas pendapatan di dalam perjanjian konstruksi properti perlu merujuk pada PSAK 34 tahun 2010. Hal ini kemudian diatur oleh ISAK 21, dimana definisi kontrak konstruksi dan pendapatan dijelaskan dengan detail. Dengan demikian, tidak akan ditemui kesalahan pencatatan keuangan. - Waktu pengakuan pendapatan dari konstruksi properti
Karena produk properti termasuk produk jangka panjang, maka waktu pengakuan pendapatan dari konstruksi properti harus ditentukan dengan cermat. Sehingga kesalahan pencatatan dapat diminimalisasi.
Baca Juga :
- Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli
- Pengertian Akuntansi Dasar Secara Umum
- Manfaat Umum Akuntansi
Demikian pembahasan tentang akuntansi biaya semoga dapat bermanfaat bagi saudar sekalian