Dalam akuntansi, kita mengenal banyak sekali jenis jurnal. Nah, diantaranya yaitu jurnal umum dan jurnal khusus, diantara beberapa jenis jurnal yang ada terdapat salah satu jenis jurnal yang disebut sebagai jurnal memorial. Seperti apa sih contoh jurnal memorial tersebut, dan apa saja fungsinya?
Jurnal memorial memang jarang dikenal seperti jurnal lain layaknya jurnal penerimaan kas, jurnal penjualan, serta jurnal pembelian. Hal ini dikarenakan jurnal memorial jarang dipakai oleh berbagai perusahaan, sehingga pencatatan transaksi menggunakan jurnal tersebut jarang dilakukan. Nah jika kalian ingin tahu lebih mendalam terkait jurnal satu ini, yuk simak rincian lengkapnya berikut.
Pengertian Jurnal Memorial
Jurnal memorial adalah salah satu jurnal yang digunakan untuk mencatat bukti memorial serta transaksi lain yang tidak terdapat dalam jurnal khusus lainnya.
Secara sepintas, jurnal ini mirip dengan jurnal umum sehingga banyak yang menyamakan antara jurnal memorial dengan jurnal umum.
Jurnal memorial berisikan transaksi-transaksi yang tidak dapat dikelompokkan dalam jurnal khusus. Diantaranya meliputi:
- Retur penjualan
- Potongan penjualan
- Retur pembelian
- Pengurangan harga
- Amortisasi aktiva
- Depresiasi aktiva
- Pendapatan kurs
- Kerugian kurs
- Biaya bunga
Dalam transaksi jurnal memorial, terdapat juga transaksi tertentu yang meliputi transaksi penyesuaian akhir tahun, transaksi penyesuaian kembali awal tahun, transaksi pembetulan kesalahan, dan penutupan.
Pihak akuntan ada yang mengklasifikasikan jurnal memorial ke dalam jurnal khusus karena sifatnya yang seringkali digunakan sebagai jurnal pelengkap. Namun ada juga yang memasukannya ke dalam jurnal umum.
Walau begitu, jurnal ini lebih tepat diklasifikasikan sebagai jurnal umum karena fungsi dan bentuknya yang mirip dengan jurnal umum yang merupakan salah satu jenis catatan utama dalam transaksi keuangan perusahaan.
Baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur, tentunya membutuhkan jurnal memorial. Selain berfungsi untuk mengidentifikasi transaksi, juga sebagai bahan analisa bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan finansial.
Fungsi Jurnal Memorial bagi Perusahaan
Layaknya beragam jenis jurnal akuntansi lainnya, ada beberapa fungsi dari jurnal memorial bagi sebuah perusahaan, berikut beberapa diantaranya:
- Sebagai catatan keuangan harian yang runtut dan sistematis yang disusun berdasarkan riwayat transaksi sehingga memudahkan proses perhitungan keuangan.
- Untuk menganalisa transaksi keuangan perusahaan yang didasarkan pada transaksi keuangan berdasarkan komponen finansial layaknya kredit, debit, dan jenis akun.
- Sebagai sarana pencatatan terhadap status keuangan perusahaan yang didasarkan pada beberapa hal layaknya aset/aktiva, kewajiban, modal, biaya, dan pendapatan.
- Sebagai bukti pencatatan yang jelas dan akurat terkait asal-usul transaksi beserta gambaran transaksi sesuai yang ditampilkan atas data-data yang ada di dalamnya.
- Memberi perintah debit/kredit pada suatu akun sehingga dapat menjadi dasar petunjuk ketika memasukkan data jurnal ke dalam buku besar perusahaan.
- Membantu memudahkan tim manajemen dalam memperkirakan jumlah transaksi yang akan dicatat ke dalam general ledger setiap akhir periode akuntansi.
- Sebagai sarana untuk mengetahui keseimbangan transaksi antara kredit dan debet sesuai dengan prinsip persamaan akuntansi.
- Berguna untuk memindahkan jenis transaksi keuangan perusahaan ke dalam suatu akun tertentu sesuai dengan jenis transaksi keuangan yang dilakukan.
Langkah-Langkah Membuat Jurnal Memorial
Sebelum kalian berencana untuk membuat jurnal memorial, pastikan untuk memahami langkah-langkah pembuatannya terlebih dahulu. Berikut kami sediakan rincian detailnya:
1. Pahami Rumus Persamaan Akuntansi
Pertama, kalian wajib menentukan rumus persamaan akuntansi terlebih dahulu sebelum memulai menyusun jurnal memorial.
Dalam akuntansi, ada sekelompok jenis akun yang bisa dibedakan dalam kelompok “kredit” maupun “debit” nantinya. Beberapa hal tersebut meliputi aset, modal, utang, pendapatan, dan beban.
Dengan memahami hal tersebut, maka kalian dapat dengan mudah mengetahui mana transaksi yang harus masuk ke dalam kolom debit dan mana yang harus masuk kolom debit.
Berikut rumus persamaan dasar akuntansi yang dapat kalian pelajari:
Rumus I
Aset = Modal + Utang
Rumus II
Aset = Modal + Utang + (Pendapatan – Beban)
Dengan rumus di atas, maka antara “debit” dan “kredit” tidak akan memiliki perbedaan nilai. Karena jika transaksi senilai “x” dicatat dalam kolom debit, maka harus dicatat pula nominal “x” tersebut di kolom kredit di jenis akun lain.
Berikut tabel saldo normal yang dapat kalian jadikan patokan dalam hal pencatatan jurnal memorial:
Akun | Debit | Kredit | Saldo Normal |
Modal | – | + | Kredit |
Aset | + | – | Debit |
Pendapatan | – | + | Kredit |
Utang | – | + | Kredit |
Beban | + | – | Debit |
2. Kumpulkan Bukti Transaksi yang Diperlukan
Transaksi hanya bisa dicatat apabila terbukti memiliki catatan atau bukti yang valid yang menunjukkan bahwa transaksi tersebut benar.
Ada banyak jenis bukti transaksi yang bisa digunakan dalam pencatatan contoh jurnal memorial. Kalian perlu menggunakan bukti transaksi tersebut sebagai sarana untuk mengetahui rincian transaksi mulai dari tanggal, nama transaksi, jatuh tempo, dan barang yang dibeli.
Bukti transaksi bisa berupa apa saja yang terpenting adalah bersisi keterangan transaksi antara kedua pihak sesuai kesepakatan. Contohnya meliputi:
- Bukti memorial
- Invoice
- Nota pembelian
- Nota penjualan
- Kuitansi
- Faktur
3. Identifikasi Masing-Masing Transaksi Tersebut
Apabila bukti transfer terkumpul, maka kalian dapat melanjutkan dengan mengidentifikasi masing-masing transaksi tersebut.
Ini penting! Pasalnya, tidak semua transaksi bisa dicatat dalam jurnal memorial. Ada pula jenis transaksi yang dicatat di jurnal khusus seperti halnya penerimaan kas, penjualan, pembelian, dan pengeluaran kas.
Proses identifikasi transaksi dapat dilakukan melalui berbagai metode yang berbeda. Namun, pada dasarnya kita memerlukan dua acuan yaitu:
- Ekuitas akan bertambah apabila terdapat pemasukan baik dari keuntungan penjualan, penerimaan piutang, penjualan barang/jasa, atau dari hasil investasi.
- Ekuitas akan berkurang apabila terjadi pengeluaran baik akibat pembagian deviden saham, pengeluaran beban operasional, kerugian produksi, atau dari utang pihak lain.
4. Pencatatan Jurnal Memorial
Setelah semua tahapan di atas beres, maka selanjutnya dapat melakukan pencatatan jurnal memorial. Kalian bisa melihat berbagai contoh jurnal memorial terlebih dahulu untuk mengetahui bentuk dan struktur yang tepat.
Ada berbagai metode pencatatan yang bisa kalian lakukan, namun di sebagian besar akuntan akan mencatat menggunakan metode double entry system atau sistem entri ganda.
Metode tersebut terkenal lebih mudah dan lebih praktis karena pencatatan bagian kredit dan debitnya lebih simpel. Untuk komponennya sendiri meliputi:
- Tanggal Transaksi
- Kode Referensi
- Keterangan Transaksi
- Nama akun
- Nomor akun debet
- Nama akun debet
- No akun kredit
- Nama akun kredit
- Kredit
Contoh Jurnal Memorial Sederhana
Agar kalian lebih mudah dalam memahami seperti apa contoh jurnal memorial serta agar lebih mudah dalam membuatnya, maka berikut kami berikan contoh sederhananya yang dapat kalian tiru nantinya:
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit |
1/1/2023 | Kas | 10.000.000 | |
Modal awal | 10.000.000 | ||
10/1/2023 | Kas | 10.000.000 | |
Pendapatan | 10.000.000 | ||
25/1/2023 | Beban Gaji | 4.000.000 | |
Kas | 4.000.000 |
Nah, demikian informasi yang dapat kami sajikan terkait contoh jurnal memorial beserta pengertian, fungsi, dan juga cara membuatnya, semoga bermanfaat!